Lagu enak dan sedap di telinga itu biasa. Anak TK juga tahu. Lagu dengan lirik dan musik mendayu-dayu itu juga lumrah. Atau mungkin lagu-lagu cinta yang sedang ‘menyampah’ karena saking banyaknya di pasaran, itu juga hal yang sangat biasa alias tak ada yang istimewa. Tapi bagaimana dengan lagu ‘horor’?
“Wah nggak pernah denger tuh, Brur!”
“Emang ada?”
“Kalau filem horor sih gue tauk”
Barangkali tak jauh seperti itulah tanggapan Anda ketika ditanyakan tentang lagu horor. Memang kalau kita bicara masalah musik pasti kita bicara masalah lagu. Karena lagu merupakan produk dari kreatifitas bermusik. Disamping itu, lagu juga muara dari kegiatan bermusik. Dalam musik memang ada genrenya tersendiri. Kendati banyak musisi yang menolak jika musik (baca juga : lagu) mereka diasosiasikan dengan suatu genre tertentu. Pop, rock, dangdut, metal, jazz ataupun punk adalah sebagian dari genre-genre musik yang ada. Tapi seperti yang saya tanyakan tadi, adakah lagu horor?
“Ya ada, Lah! Musik atau lagu pengiring filem horor kan bisa dikategorikan sebagai lagu horor….”
Yak! Jawaban itu tentu ada benarnya juga. Sudah jamak dalam industri perfileman sekarang, termasuk filem horor, menyertakan soundtrack lagu di dalamnya. Tapi bukan lagu horor seperti itu yang saya maksudkan. Maksud lagu horor disini adalah lagu yang benar-benar horor. Horor dalam artian lirik yang sangat tidak bersahabat, dan bisa jadi horor karena saking tidak enaknya. Nah! Itulah yang saya maksudkan.
Seperti yang telah saya katakan tadi, lagu yang enak didengar, indah mendayu-dayu dan romantis, itu semua biasa. Yang luar biasa adalah lagu horor. Ya Bung, lagu horor. Apakah Anda pernah pernah mendengar nama The Panasdalam? Yap . Cukup saya bertanya apakah Anda pernah mendengar namanya saja dulu. Masalah pernah apa tidaknya Anda mendengar lagu mereka, itu masalah nanti. Sebab lagu mereka gampang di dapat jika Anda bisa mengakses internet. Lagi pula The Panasdalam sepertinya juga sudah legowo dengan pembajakan lagu online. Hahaha…!! Kalau yang ini baru seratus persen hanya sebatas dugaan belaka.
The Panasdalam, itulah arah tulisan saya kali ini. Band yang berasal dari Bandung tersebut, menurut saya, setidaknya ini pendapat saya pribadi, memproduksi lagu-lagu yang benar-benar horor. Kenapa saya katakan demikian? Lagu-lagu mereka (The Panasdalam) sungguh sangat tidak mengenakkan. Tidak enak bukan saja dari segi lirik yang kentara sekali seenak perutnya, tapi juga dari warna corak mereka sebagai band yang “ngawur”.
Saya tidak bermaksud mencaci The Panasdalam. Sungguh tidak ada maksud untuk itu. Lah! Buktinya saya sendiri suka dengan ketidak-enak-kan lagu mereka. Masak suka kok mencaci? Tak logis kan ? Kalau ditanya kenapa suka, baru agak susah saya menjawabnya secara pasti. Entah kenapa saya suka, saya tidak tahu. Barangkali ini masalah selera, ini perkiraan terbaik saya. Saya memang bilang lagu mereka horor (boleh juga dibilang sangat tidak enak), tapi bukan berarti tidak bisa untuk dinikmati.
“Aneh Kamu…”
Mungkin itu tuduhan Anda terhadap selera musik saya. Anda boleh saja tidak mengerti kenapa lagu tidak enak seperti itu bisa dinikmati. Tapi bagi saya, lagu bukan hanya persoalan enak dan tidak enak. Ketika ada sebuah lagu enak dan nyaman di kuping, kita dengar. Atau, ketika ada lagu yang sangat tidak enak, yang liriknya seenak perut, seperti lagu-lagunya The Panasdalam, maka tidak kita dengarkan. Sekali lagi, secara pribadi bukan hanya dua faktor itu yang jadi pertimbangan saya. Ketika saya menikmati musik, ada faktor lain yang menjadi pertimbangan saya untuk menikmati lalu menyukainya.
Lagu-lagu The Panasdalam boleh saja tidak enak di telinga. Tapi kebebasan dan kemerdekaaan mereka dalam mencipta lirik dan musik yang mereka kehendaki membuat saya menaruh respek, dan tentu saja rasa respek tersebut membuat saya bisa menikmati karya-karya mereka. Jiwa musisi mereka yang tidak hanya memikirkan sisi-sisi komersialitas sehingga mengekang kreatifitas itulah yang membuat saya angkat topi. Ya, The Panasdalam, mereka memang membuat lagu seenak perut mereka. Patokan mereka adalah apa yang ingin mereka ciptakan, tidak terpengaruh apa maunya selera pasar. Bagi banyak orang barangkali prinsip ini aneh. Tapi itulah The Panasdalam. Mendengar nama band-nya saja sudah aneh, mungkin itu pikiran Anda. Tapi, menurut perkiraan saya, nama The Panasdalam itu mereka ambil karena memang suara dan warna corak yang keluar dari musikalitas mereka layaknya orang sedang terserang panas dalam. Jadi sesuai lah antara nama dan produk yang mereka hasilkan. Hehehe…
Terakhir, apakah Anda ingin mencoba menikmati lagu dari The Panasdalam? Hmmm, jika Anda tahu seperti apa suara orang yang lagi kena panas dalam, maka Anda akan mendapat bayangan awal lagu mereka seperti apa. Gotcaa! Seperti itulah lagu-lagu The Panasdalam, Saudara-saudara! Harap berhati-hati sebelum mendengar, kalau tidak Anda bisa trauma.
Zamroni Rangkayu Itam
0 comments:
Posting Komentar