Pages

Sabtu, 24 Oktober 2009

Sumpah Pemuda, Sumpah Keramat

******
Oleh : Zamroni Rangkayu Itam

Peserta Kongres Pemuda II

Tanggal 28 Oktober 2009 sudah di depan mata. Tanggal sejarah yang sangat berarti bagi berdirinya negara Republik tercinta ini. Tanggal tersebut adalah tanggal keramat bagi bangsa, dan wajib kita peringati dan rayakan. Bagaimana tidak, pada tanggal tersebut para pendahulu kita telah berkomitmen secara kuat untuk bernaung dalam sebuah wadah bangsa Indonesia. Bolehlah kita katakan para pendahulu kita pada saat itu mengesampingkan perbedaan-perbedaan, tapi mengedepankan persamaan—yang pada akhirnya melahirkan persatuan. Komitmen yang tertuang dalam “Sumpah Pemuda” itu memang melahirkan kebersamaan yang kuat. Para pemuda pada zaman itu memandang kemerdekaan tak akan dapat diraih tanpa ada ikatan yang kuat diantara kita semua. Terbukti sebuah komitmen pun lahir dalam sebuah sumpah;

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kini, setelah 81 tahun Sumpah Pemuda telah melewati ruang waktu, masihkah kita bisa menyelami semangat para pemuda pendahulu kita itu? Akankah kita membiarkan tiga baris kalimat pusaka itu tertelan dalam zaman yang serba tak menentu ini? Akankah kita melupakan bagaimana kegigihan mereka para pendahulu kita itu untuk memperjuangkan persatuan? Semoga tanggal 28 Oktober 2009 yang akan datang ini, kita benar-benar bisa menghargai segala jerih payah mereka untuk mengikat persatuan seluruh kepulauan nusantara ini.

Pemuda Pemudi, bersatulah! Indonesia adalah tumpah darahmu, bangsa Indonesia adalah bangsamu, dan bahasa Indonesia adalah simbol persatuanmu!

0 comments:

Posting Komentar